Nggak berasa ya sudah tanggal tua
di bulan November. Artinya apa? Ya anu, sebentar lagi datang Desember dan kita
akan menghadapi tahun yang baru. Dan setahun telah terlewati dengan segala suka
dan dukanya. Sebagai blogger, banyak pengalaman bahagia, menantang, bahkan
unpredictable telah terlewati.
Di sisi lain, banyak yang tak mengerti
tentang apa itu blogger dan bertanya-tanya. Yang sering muncul adalah pertanyaan,
apa manfaatnya jika guru matematika seperti saya menyempatkan diri untuk
ngeblog? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, berikut ini saya akan
mengungkapkan beberapa alasan mengapa pada akhirnya saya memilih menjadi
blogger.
Pelarian dari rasa sepi dan terluka
Sejujurnya, saya sudah mengenal
dunia blogging sejak berkuliah di semester 1 karena ada materi pra kuliah
tentang blog. Tapi saat itu, saya membuat blog dan mengisinya hanya karena
tugas. Jika tidak, dijamin tidak mungkin saya mendaftar blog kala itu. Dan
meski dinyatakan lulus dari pelatihan, sedikitpun saya tidak mengerti manfaat
blog.
Sampai kemudian di tahun 2014,
saya mengajar di daerah terpencil, jauh dari keluarga, tak ada sinyal
handphone, dan laptop yang jarang sekali bisa dibuka sebab listrik menyala
hanya dalam hitungan jam. Itupun bergiliran. Di tempat itu, saya menyadari
betapa banyak hal sepele yang selama ini saya abaikan, ternyata begitu pentingnya
di belahan bumi Indonesia itu.
Karenanya, ketika lampu menyala
saya pun bergegas memakai laptop untuk menulis tentang pengalaman luar biasa di
daerah terpencil. Berharap tulisan itu bisa terbang ke semua orang dan
mengabarkan tentang betapa timpangnya pendidikan di daerah itu. Dengan menulis
itu, saya ingin mereka yang memiliki fasilitas pendidikan lengkap, harus
bersyukur dan menggunakannya dengan baik.
Selain sebagai usaha untuk
mengenang perjalanan mengajar, saya juga menulis beberapa hal tentang perasaan
pribadi saya. Sebab saya bukan orang yang bisa bercerita pada sembarang orang, maka saya lebih mudah
menulis. Dengan menulis, tanpa bercerita kepada orang-orang pun hati saya telah
lega.
Berbagi dengan orang lain
Alasan lain mengapa menjadi
blogger adalah ingin berbagi dengan orang lain. Sebisa mungkin, saya ingin
berbagi sesuatu yang positif. Ini adalah alasan pertama. Alasan kedua, ngeblog
memungkinkan kita untuk berbagi tapi jauh dari pamer, narsis tanpa kelihatan
norak, dan tetap eksis tanpa meninggalkan kesan cerdas.
Mudahnya begini, foto
saya dengan latar Belakang Gunung Bromo yang diupload di facebook disertai
tulisan “liburan tahun baru ke Bromo”, menurut saya terkesan pamer. Tapi
berbeda jika foto tersebut dimasukkan dalam postingan blog, pasti akan berbeda
tergantung dari apa yang kita tuliskan dalam blog.
Problem Solving
Ketiga, ngeblog bisa berfungsi
sebagai problem solving. Tentunya apa yang kita tulis dalam blog adalah sesuatu
yang mungkin dibutuhkan orang lain. Atau sebaliknya, apa yang orang lain
tulis adalah jawaban dari masalah yang sedang melanda saya.
Itu dia sebagian alasan yang membuat saya selalu bersemangat untuk menulis di blog. Meski kadang nggak penting, tapi itu merupakan jejak, yang membuktikan bahwa di dunia ini pernah ada seorang saya. Oke guys, sampai di sini dulu. #WithLove_Aini
Itu dia sebagian alasan yang membuat saya selalu bersemangat untuk menulis di blog. Meski kadang nggak penting, tapi itu merupakan jejak, yang membuktikan bahwa di dunia ini pernah ada seorang saya. Oke guys, sampai di sini dulu. #WithLove_Aini
Kalau nulis pengalaman travelling emg byk yg bilang itu terkesan pamer ya mbak, kesel, padahal kita kita nulis untuk berbagi, untuk kenangan di waktu yg akan datang juga.
ReplyDelete