Kalau denger kata bakso, apa sih yang ada di benak kamu? Kalau buat saya,
bakso adalah makanan yang paling nggak
ngebosenin. Gini, kalau makan nasi itu berat, kalau makan gorengan terlalu
ringan, kalau makan bakso itu pas. Pas di hati, pas di lidah. Nah, kali ini saya
bakal ceritain lika-liku perjalanan menuju berbuka dengan bakso kesukaan.
Ceritanya agak drama sih, tapi tetap berakhir bahagia (ala-ala FTV S*TV)
Nah, sebelum mulai cerita ada
warning dulu nih sebelumnya. Awas! Cerita
ini hanya terjadi pada anak kos yang kerjanya sering lembur, pas hari libur
tetap ada aja kerjaan, dan terjadi bagi mereka yang jomblo saja. Beruntunglah kalian yang tidak masuk kriteria ini.
Padatnya jadwal mengharuskan menyiapkan makanan praktis, SO GOOD jadi pilihan
Saya ingat dengan jelas ya guys,
kemarin pas berencana masak itu tepat tanggal 3 Juni 2018, hari Minggu dan
bertepatan bulan Ramadhan. Meski libur, saya kebetulan dapat tugas mendampingi
anak-anak Pramuka siaran drama di RRI Pro 1 91,5 FM di Malang. Nah, acara ini
berbarengan dengan seabrek deadline artikel yang harus dikerjakan. Karenanya,
paginya saya masih sempet tuh utek-utek artikel dan baru pada jam 08.30 mulai
bersiap ke RRI yang acaranya dimulai pukul 11.00.
Membayangkan betapa padatnya
jadwal saya, akhirnya sejak pagi saya berencana buat masak makanan praktis tapi
enak dan sehat. Jadilah pas sudah berangkat ke RRI, saya sudah berniat
sepulangnya dari sana mau beli beberapa produk SO GOOD siap masak. Ya itu tadi,
karena prediksi pulang sore dan hampir magrib. Tahulah ya anak kos, kagak ada yang masakin. Sebenarnya kan bisa juga beli makan di luar, tapi saya
agak anti sih. Soalnya boros bingits pemirsa.
Sampai di RRI, beberapa murid
sudah menyambut di gerbang. Tinggal menunggu murid lainnya yang sedang masuk
gereja. Tepat pukul 10.55 kita masuk dan memulai persiapan. Meski beberapa
murid agak telat, tapi kegiatan siaran drama Pramuka berlangsung memukau dan
membuat pihak RRI puas. Nah, setelah pulang saya langsung ke mall di dekat
tempat kos dan terlebih dulu sholat di basement mall itu.
Drama ketika berbelanja SO GOOD dan pertanyaan kapan nikah
Seusai sholat, saya langsung ke spot pembelian SO GOOD. FYI, saya tipe orang yang merencanakan apa yang
saya beli sebelumnya dan tinggal ke spot yang dituju. Jadi kagak ada ya
ceritanya saya nyantol sana-sini (kecuali khilaf dan itu jarang sekali terjadi
pemirsa). Saya langsung buka list belanja dan di nomor urut satu daftar belanja
ada tulisan bakso SO GOOD dan SO GOOD Sausage. Beli agak banyak karena untuk
stok beberapa hari yang padat karena full deadline.
Setelah beli SO GOOD saya ke spot
lain untuk membeli mie kuning. Tak dinyana-nyana, di sela-sela banyaknya orang
di tempat itu saya ketemu dua orang teman kuliah. Kebetulan mereka adalah suami
istri, lengkap dengan mama si perempuan yang menggendong cucu dan juga seorang
perempuan yang katanya adik atau apalah (lupa saya nih). Si teman laki-laki
yang kebetulan melihat saya dan menyapa. Akhirnya terjadi obrolan singkat
antara saya dan orang-orang tersebut.
Beberapa hal mereka tanyakan dan
saya jawab dengan baik. Dan sampailah pada pertanyaan mematikan, “Kapan nyusul,”
tutur si teman cowok. “Iya kita udah nikah dan ini hasilnya,” tambah si teman cewek sambil menunjuk bayi. Saya cuma
tertawa sekenanya, sambil bilang “iya
nanti aku kasih undangan ya”. Tak berapa lama kita berpisah karena ada
kepentingan masing-masing. Meski seringkali ditanya hal itu, tetap saja rasanya
ada hening nggak enak di hati saya. Seperti dikejar pertanyaan kapan nikah?
Sepanjang perjalanan, saya mikir
apa terima saja ya lamaran mas ini, supaya
nggak canggung lagi kalau ada pertanyaan itu. Sampai di kasir, masih dengan
pergolakan batin saya memikirkan, nanti
dulu deh. Nggak mau memaksakan diri, takutnya saya nanti menyesal. Karena
memang sampai hari ini, saya belum nemu lagi orang yang dengannya saya ingin
menikah. Tapi sampai kapan?.
Nah, sampai di kos hening nggak
enak ini tetap menghantui saya. Dulu sekali (sekitar 3-4 tahun lalu), saya
pernah dekat dengan seseorang dan ingin menikah dengannya. Tapi entah beberapa tahun
terakhir setelah itu, saya sudah bertemu banyak orang tapi nggak kunjung
menemukan yang membuat saya yakin bisa bahagia dengan salah satu dari mereka. Oke kita cukupkan
cerita di atas karena telah berhasil membuat saya loyo dan males mau masak.
Tubuh saya pegal-pegal (seharian kegiatan cukup buat capek fisik) ditambah
pertanyaan yang bikin capek hati. Akhirnya saya putuskan untuk tidur.
Resep Bakso Bihun Urgent So Good
Setelah tidur yang rasanya cuma sebentar,
ternyata jam menunjukkan pukul 16.50. Artinya 31 menit lagi waktunya berbuka.
Dengan perasaan yang masih kacau saya tetap berusaha memasak. Untungnya tadi
memang beli SO GOOD siap masak. Kalau harus menyiapkan masakan yang cukup ribet, mungkin saya nyerah. Dan dari beberapa bungkusan yang saya beli.
Saya ambillah yang Bakso Kuah Instant Ayam Keju. Namanya saja instant tentu
sangat mudah membuatnya. Alhamdulillah, kemudahan untuk mood yang cukup anu
sore itu.
Saat pertama kali dibuka, isi
kemasan bakso kuah instant ayam keju ini adalah :
- - Sebungkus bumbu instant warna merah
- - Sebungkus bumbu instant warna biru
- - Bongkahan bakso yang baunya sedap banget
Selain itu, kandungan di dalamnya
tertulis total fat 12 %, protein 26 %, karbohidrat 5%, dan natrium/sodium 52%.
Dari kandungan ini, makanan ini memenuhi ya guys pada kategori makanan sehat
bernutrisi.
Dengan berbagai pertimbangan
termasuk waktu yang sangat sedikit untuk masak sebelum akhirnya maghrib, saya
akhirnya memilih memasak menu Bakso Bihun Urgent SO GOOD.
Bahan-bahan dan alat
- 1 bungkus SO GOOD Bakso Kuah Instant Ayam Keju ukuran sedang
- Air
- Bihun secukupnya
- Daun bawang
- Cabe hijau
- Gelas untuk menakar air
Cara memasak Bakso Bihun Urgent So Good
Mulai dengan
merebus bihun hingga matang dan tiriskan. Rebus dengan kematangan yang pas
supaya tidak terlalu lembek atau terlalu keras. Siapkan cabe hijau dan daun
bawang, kemudian potong-potong sesuai selera. Didihkan air sebanyak tiga gelas
ukuran kecil (atau sesuai selera). Setelah itu masukkan SO GOOD bakso kuah ke
dalam air mendidih sekitar 5 menit. Karena saya suka cabai dan bawang yang direbus,
saya masukkan juga kedua bahan ini ke dalam air mendidih. Buat kamu yang suka daun bawang dan cabai mentah
bisa juta tidak usah direbus.
Setelah itu, tuangkan bumbu ke
dalam mangkok saji. Tambahkan bihun yang sudah kita rebus sebelumnya. Setelah rebusan bakso dan kuah siap, masukkan bakso dan kuah ke dalam mangkok. Dan
selesailah menu urgent ini. Waktu Cuma 31 menit cukup banget lah untuk masak menu ini. Saat waktunya berbuka, saya tinggal icip-icip kuah baksonya. Kalau kurang
pas bisa tambahkan garam secukupnya ya guys.
Saat waktu berbuka tiba, setelah
melakukan sholat maghrib langsung deh saya lahap baksonya. Kuahnya enak banget.
Dan baksonya itu lembut, ringan. Tak ketinggalan, di dalam bakso ada
potongan-potongan keju yang membuat bakso semakin sedap. Pokoknya mantap banget
guys. Itulah kenapa Bakso Kuah SO GOOD ini jadi andalan di saat-saat urgent.
Ya, karena asli praktis, mudah membuatnya, dan rasanya nggak pernah
mengecewakan. Pas ngerasain enaknya bakso dan kuah makanan ini, lupa deh
sejenak sama pertanyaan kapan nikah yang bikes tadi.
Pada akhirnya saya jadi bersyukur,
kebahagiaan nggak sebatas tentang pernikahan, tapi pencapaian sampai saat ini
harus juga disyukuri guys. Termasuk masih bisa berbuka dengan makanan enak di
waktu-waktu urgent. Pertemuan dengan teman tadi juga berkah, pasti ada hikmahnya. Alhamdulilah.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah memberikan komentar. Tunggu kunjungan balik saya ke Blog teman-teman :)